Oleh Jubir Matas pada 1 Mei 2014 pukul 5:51
Mbah Hosen
Assalamualaikum. Apa kabar semuanya, mudah mudahan dalam lindungan Alloh SWT, maaf monax , ada se suatu yang lom terjawab dalam pemikiran saya, tentang seseorang membaca Al-qur`an , lalu pahalanya di hadiahkan kepada seseorng yang sudahmati. pertanyaansaya ,, apakah pahala tersbut akansampai kepada yang di tuju,,,?. mohon penjelasannya, syukron, Wassalam..
jawaban :
Hasan Musthofa diantara dalil yg menjelaskan sesuatu yg dikirim kpd mayyit bisa sampai diantaranya adalah: Qolannabi: ya 'Ali Tashoddaq 'ala mautaka fainnalloha Qod wakkala malaikatan yahmiluna shodaqotil ahya-i ilahim fayafrohuna biha asyadda ma kanu yafrohuna fiddunnya wayaquluna Allohummaghfir liman nawwaro qobrona wa basysyirhu kama basysyarona biha. Idya matabnu adama inqotho'a amaluhu illa min tsalatsin. Shodaqotin jariyatin Au 'ilmin yuntafa'u bih Au waladin sholihin yad'u lah. Hadis riwayat Abi Daud dan Ibnu Majah. Iqro-u yasin 'ala mautakum. Firman Alloh: Walladzina ja-u min ba'dihim yaquluna Robbanaghfir lana wali ikhwaninalladzina sabaquna bil iman... Lafadz aladzina sabaquna artinya org2 yg tlh mendahului kita/org yg tlh meninggal.( QS Al-Hasyr 59:10) Dan masih banyak yg lain. Maaf penulisan arab menggunakan indonesia. Nabi berwasiat: wahai 'ali sedekahlah kamu kpd org matimu krn Alloh tlh memasrahkan/mewakilkan kpd malaikat untuk membawa sedekahnya org yg hidup kpd org yg tlh mati, dgnya mereka bahagia melebihi kebahagiaan mereka ketika didunia dan mereka bedo'a ya Alloh ampunilah org yg tlh menerangi kubur kami dan bahagiakanlah ia dg surga sebagaimana mereka membahagiakan kami dgnnya (shodaqoh ). Jika anak adam meninggal maka putuslah semua amal perbuatannya kecuali 3 perkara 1. Shodaqoh jariyah 2.ilmu yg bermanfaat 3.anak sholih yg mendoakan. Bacakanlah surah YASIN kpd org2 yg meninggal di antara kamu. Firman Alloh Dan org2 yg datang stlh mereka berkata: Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan ampunilah saudara-saudara kami yg tlh mendahului kami dg beriman... Mohon maaf dan Mohon dikoreksi kl ada yg kurang sesuai. Mbah Hosen Maaf, saya masih kurang puas dengan jawaban diatas, terutama dari Ustad Hasan Musthofa, karena ayat diatas sebagai dalil mendoakan yang sifatnya umum, dan itu sudah ijma' ulama akan kesunnahannya. Jadi kalau dalil mendoakan seorang muslim alhamdulillah saya sudah mengetahui.Poin yang saya tanyakan diatas apakah sampai pahala dari bacaan Qur'an yang dihususkan pada orang yang sudah mati, karena Imam Syafi'i senditi mengatakan bacaan Qur'an itu tidak sampai, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim begini :
قال الإمام النووي: "والمشهور في مذهبنا -أي مذهب الشافعي- أن قراءة القرآن للميت لا يصله ثوابها. وقال جماعة من أصحابنا: يصله ثوابها. وبه قال أحمد بن حنبل. (صحيح مسلم بشرح النووي ج7ص90).
Jadi kepada Ustad jangan salah persepsi antara mendoakan dengan menghadiahkan. Mohon percerahannya.bimillahirrahmanirrohim.menambah dari ustadz Hasan Musthofa yg telah menjawab tentang shodaqoh dan do'a. Imam Asy Syafi’i Radhiallahu ‘Anhu dan Imam Ibnu Katsir Rahimahullah Dalam Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, Imam Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan Surat An Najm ayat 18: “(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
كما لا يحمل عليه وزر غيره، كذلك لا يحصل من الأجر إلا ما كسب هو لنفسه. ومن وهذه الآية الكريمة استنبط الشافعي، رحمه الله، ومن اتبعه أن القراءة لا يصل إهداء ثوابها إلى الموتى؛ لأنه ليس من عملهم ولا كسبهم؛ ولهذا لم يندب إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم أمته ولا حثهم عليه، ولا أرشدهم إليه بنص ولا إيماء، ولم ينقل ذلك عن أحد من الصحابة، رضي الله عنهم، ولو كان خيرا لسبقونا إليه، وباب القربات يقتصر فيه على النصوص، ولا يتصرف فيه بأنواع الأقيسة والآراء، فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع على وصولهما، ومنصوص من الشارع عليهما.
“Sebagaimana dia tidak memikul dosa orang lain, begitu pula pahala, ia hanya akan diperoleh melalui usahanya sendiri. Dari ayat yang mulia ini, Imam Asy Syafi’i Rahimahullah dan pengikutnya berpendapat bahwa pahala bacaan Al Quran tidaklah sampai kepada orang yang sudah wafat karena itu bukan amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah menganjurkannya dan tidak pernah memerintahkannya, dan tidak ada nash (teks agama) yang mengarahkan mereka ke sana, dan tidak ada riwayat dari seorang sahabat pun yang melakukannya, seandainya itu baik tentulah mereka akan mendahului kita dalam melakukannya. Bab masalah qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) harus berdasarkan nash, bukan karena qiyas atau pendapat-pendapat. Sedangkan, mendoakan dan bersedekah, telah ijma’ (sepakat) bahwa keduanya akan sampai kepada mayit, karena keduanya memiliki dasar dalam syara’. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, Juz.7, Hal. 465. Dar Thayyibah Lin Nasyr wat Tauzi’. Cet. 2, 1999M-1420H) Dari apa yang disampaikan Imam Ibnu Katsir ini ada beberapa point: 1. Imam Asy Syafi’i dan pengikutnya menyatakan pahala membaca Al Quran tidaklah sampai sebagaimana dosa seseorang tidaklah dipikul oleh orang lain. 2. Tidak ada anjuran dan perintah, dan tidak ada nash dari Rasulullah, tidak ada riwayat dari sahabat yang melakukannya. Seandainya baik, pasti mereka orang pertama yang akan melaksanakannya. 3. Tidak boleh qiyas dalam perkara ibadah ritual. 4. Doa dan bersedekah atas nama mayit adalah boleh menurut ijma’, karena memiliki dasar dalam syariat. Ada kejanggalan, ketika Imam An Nawawi mengatakan dalam Riyadhus Shalihin, bahwa Imam Asy Syafi’i mengatakan disunnahkan membaca Al Quran di sisi kubur, jika sampai khatam maka itu bagus. (Imam An Nawawi, Riyadhus Shalihin, Hal. 117. Mawqi’ Al Warraq) Namun yang masyhur (terkenal) dari Imam Asy Syafi’i dan pengikutnya adalah mereka menolak keyakinan sampainya pahala bacaan Al Quran ke mayit. Imam Asy Syaukani menyatakan keterangan sebagai berikut: والمشهور من مذهب الشافعي وجماعة من أصحابه أنه لا يصل إلى الميت ثواب قراءة القرآن “Yang masyhur dari madzhab Asy Syafi’i dan jamaah para sahabat-sahabatnya adalah bahwa pahala membaca Al Quran tidaklah sampai ke mayit.” Asy Syaukani juga mengutip perkataan Imam Ibnu Nahwi, seorang ulama madzhab Asy Syafi’i, dalam kitab Syarhul Minhaj, sebagai berikut: لا يصل إلى الميت عندنا ثواب القراءة على المشهور “Yang masyhur menurut madzhab kami, pahala bacaan Al Quran tidaklah sampai ke mayit.” (Nailul Authar, 4/142. Maktabah Ad da’wah Al Islamiyah) Disebutkan dalam Al Mausu’ah: وَذَهَبَ الشَّافِعِيَّةُ إِلَى أَنَّهُ لاَ يُقْرَأُ عِنْدَ الْمَيِّتِ قَبْل الدَّفْنِ لِئَلاَّ تَشْغَلَهُمُ الْقِرَاءَةُ عَنْ تَعْجِيل تَجْهِيزِهِ “Dan pendapat Syafi’iyah bahwa tidaklah dibaca Al Quran di sisi mayit sebelum dikubur, agar pembacaan itu tidaklah mengganggu kesibukan dalam menyegerakan pengurusan jenazah.” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 16/8. Mawqi’ Ruh Al Islam) Dari keterangan para imam di atas, maka sangat aneh jika ada sebagian kalangan memberikan tudingan Wahhabi kepada muslim lainnya yang tidak mau membaca Al Quran untuk mayit. Apakah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Asy Syafi’i adalah Wahabi karena mereka makruhkan hal itu? Bagaimana mungkin mereka disebut Wahabi, padahal gerakan Wahabiyah baru ada hampir sepuluh Abad setelah zaman tiga imam ini!? demikian apabila kurang berkenan mohon di kaji ulang sehingga sampai kepada kebenaran yg haqiqi semoga bermanfaat amin..
Hasan Musthofa
maaf sebelumnya, apa yg akan kami tulis dibawah ini kami nuqil dr kitab aswajanya KH. A. Nuril huda BAB RISALAH SEPUTAR TAWASSUL DAN TAHLIL. sebagai berikut: Ada segolongan org berkata bahwa do'a, bacaan Al-Qur'an tahlil dan shodaqoh tdk sampai kpd org mati dg alasan dalilnya: WA-AN LAISA LIL-INSANI ILLA MA SA'AA. dan tidaklah bagi seseorg kecuali apa yg telah dia kerjakan ( Annajm) mernka sptnya hanya secara harfiah memahami dalil diatas tanpa menghubungkan dg dalil-dalil yg lain, sehingga kesimpulan yg mereka ambil do'a, bacaan Al-qur'an shodaqoh dan tahlil tdk berguna bg org mati. pemahaman itu bertentangan bertentangan dg banyak ayat dan hadits rosul, diantaranya: DALIL DO'A: WALLADZINA JA-UU MIN BA'DIHIM YAQULUNA ROBBANAGHFIR LANAWA LI-IKHWANINAL LADZINA SABAQUNA BIL IMANI... Artinya sprti diatas. DALIL BACA-AN ALQUR'AN: IQRO-UU YASIN 'ALA MAUTAKUM. Artinya sama dg diatas. wa qola rosululloh: YASIN QOLBUL QUR'AN LA YAQRO-UHA ROJULUN YURIDULLOHA WADDA-ROL AKHIROTA ILLA GHOFAROLLOHU LAHU WAQRO-UU 'ALA MAUTAKUM. ARTINYA: Surat yasin adalah hatinya Al-qur'an seseorg tdk membacanya seraya mengharapkan atas pahala Alloh SWT. dan mengharapkan Akhirat melainkan Alloh mengampuni (dosa)nya. bacakanlah yasin pada org yg sdh meninggal dr kamu. ( Hr. Imam Ahmad dan Annasa-i Fi Al-kubro). para ulama ahli tahqiq menyatakan bahwa hadis ini umum , maka hadis ini memuat pengertian untuk baca-an yg dibaca pd oqg yg menghadapi kematian dan bacaan yg dibaca pd mayyit (yg sdh meninggal), pengertian ini berdasarkan pd segi dhohirnya hadis krn didalamnya ada dalil yg menjelaskan atas sampainya pahala bacaan yg kita baca pd org yg sdh meninggal dan meqeka mendapat kemanfaatan dr bacaan tersebut. Sayyid Al-imam quthbil irsyad al habib abdulloh bin alawi alhaddad dlm kitabnya "SABILIL ADZKAR" Lebih besarnya berkah dan lebih banyaknya manfaat yg dihadiahkan pd oqg yg sdh meninggal adalah BACAAN AL-QUR'AN dan menghadiahkan pahalanya kepada mereka Dari Ibnu Umar ra berkata: bila seseorg meninggal maka janganlah kamu menahannya, segerakanlah ia ke kuburnya dan bacakanlah permula-an surat al baqoroh disamping kepalanya dan akhir surat al-baqoroh disamping kakinya. ( Hr. Thobari dlm kitab al-kabir. Hukum membaa Al-qur-an disamping mayyit damd diatas kuburan, imam syafi-ie ra. berkata: disunnahkan membaca sesuatu (ayat-ayat) dr al-qur-an. dan lebih baik lg bila menghatamkan Alqur-an seluruhnya, sebagaiman tersebv dlm kitab adzkarus sholihin milik imam nawawi. Imam kholid ra. dr sya'bi berkata: para sahabat anshor apabila dikalgngan keluarganya ada yg meninggal maka mereka sering mendatangi kuburannya seraya membacakan al-qur'an disisinya. dan sy sdh tdk kuat lg nulisnya, mohon maaf dan mhn koreksinya. trims.
Atama Paya :
Imam zakaria al anshori menanggapi Qaul masyhur itu dibawa atas pengertian,jika alquran itu tidak dibaca dihadapan mayat dan tidak pula meniatkan pahala bacaan untuk mayat ( fathul wahab ll/19) Dalam madzhab syafii terdapat dua qaul dalam hal sampainya pahala bacaan alquran. 1. Qaul masyhur berpendapat bahwa bacaan alquran tidak sampai kecuali dengan beberapa syarat yaitu dibaca dihadapan mayat ato di niatkan pahalanya untuk mayat. 2. Paul Mukhtar yaitu berpendapat bahwa bacaan alquran sampai pada mayit
Guslik An-Namiri Afwan,
numpang berbagi sedikit: Kalau menurut saya jawaban yang telah dipaparkan para asatidz diatas untuk pertanyaan Mbah Hosen@, sudah bisa dipertanggung jawabkan sebagai dasar bahwasanya apa apa yang telah dibaca oleh seseorang dari ayat ayat Al_Qur'an atau kalimat kalimat thoyyibah untuk saudara muslim yang telah meninggal. Akan tetapi ketika saya cermati dari beberapa jawaban diatas memang ada yang kurang sedikit sehingga kekurangngan tersebut menjadi sebab kontrofersi dalam masalah diatas. Untuk itu,salah satu syarat agar bacaan bacaan sampai pada orang yang dituju hendaklah dengan memakai sighot اللهم اجعل ثواب ما قرأنا وما صلينا وما سبحنا...إلى فلان ابن فلان Dengan niat demikian insya Allah apapun yang dihadiahkan kepada seseorang akan sampai. Sebagaimana yang diterangkan dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj :
وقيل أن يجعل أجره الحاصل بقراءته للميت وحمل الرافعي على هذا الأخير الذي دل عليه عمل الناس وفي الأذكار أنه الاختيار قول الشالوسي إن قرأ ثم جعل الثواب للميت لحقه وأنت خبير أن هذا كالثاني صريح في أن مجرد نية وصول الثواب للميت لا يفيد ولو في الحاضر ، ولا ينافيه ما ذكره الأول ؛ لأن كونه مثله فيما ذكر إنما يفيده مجرد نفع لا حصول ثواب القراءة الذي الكلام فيه ، وقد نص الشافعي والأصحاب على ندب قراءة ما تيسر عند الميت والدعاء عقبها أي ؛ لأنه حينئذ أرجى للإجابة ، ولأن الميت يناله بركة القراءة كالحي الحاضر .
Jadi poin utama dari masalah diatas hanya pada sighot : إن قرأ ثم جعل الثواب للميت لحقه .
Demikian yang dapat saya haturkan kurang lebihnya العفو من الله ثم منكم .
Lutfi Jaya
bismillahirrohmanirrohim bismillahi tawakkaltu alallah lahaula walakuwata illa billahil aliyil adzim somoga apa yg telah d paparkan d atas menjadi pegangan hidup dan menjadi ilmu yg bermanfaat amin kekurangan milik kita bersama kelebihanya semata-mata kekuasaan Allah wa ahiron summassalamu'alaikum warohmatullahi waberokatuh.
MUSYAWWIRIN : Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah ( MATAS ) PENELITI : (1). Ustadz Alfin Jayani (2). Ach al faroby (3). Ustadz Sultoni Arobbi (4). Ustadzah Naila Mazaya Maya (5). Ustadz Abu Shafa (6) Ustadz Abdul Ghafur Masykur (7) Ustadzah Mariyatul Qibtiyah 8. Ustad Alan Rush 9. Ustad Lutfijaya EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Link documen fb: https://www.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas-25-pahala-baca-al-quran-apa-sampai-kpd-orang-mati/299610160199960
Tidak ada komentar:
Posting Komentar