Senin, 07 Desember 2015

doc.matas.517.KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 51(BAB:BERSANDARLAH KEPADA SIFAT-SIFAT TUHAN DAN BUKTIKAN KEHAMBAANMU)





KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 51.
BAB:BERSANDARLAH KEPADA SIFAT-SIFAT TUHAN DAN BUKTIKAN KEHAMBAANMU:
بسم الله الرحمن الرحيم

قال المصنف رحمه الله تعالی : كن بأوصاف ربوبيته متعلقاوبأوصاف عبوديتك متحققا. ١٣٦

Bersandarlah selalu kepada sifat-sifat ke Tuhanan Allah, dan perhatikan sungguh-sungguh sifat-sifat kehambaanmu sendiri.136.Ingatlah selalu sifat-sifat ke Tuhanan Allah, yaitu : kaya, kuasa, mengetahui mulya dan kuat dll.sedang sifat-sifat kehambaanmu ialah : Miskin, lemah, bodoh, hina dan tidak berdaya dll.karena mengingati selalu kepada sifat-sifat ke Tuhanan, maka kita harus bersandar diri kepadaNya untuk mendapatkan apa hajat kebutuhan kita itu. tidak ada lain jalan melainkan bersandar kepada Tuhan untuk mencapai semua hajat kebutuhan itu.

قال المصنف رحمه الله تعالی: منعك أن تدعی ماليس لك مماللمخلوقين أفيبيح لك أن تدعی وصفه وهو رب العالمين. ١٣٧

Allah melarang engkau mengakui apa -apa yg bukan hakmu dari hak - hak lain orang. Apakah mungkin akan membolehkan kepadamu mengakui sifat -sifat Allah padahal Ia Tuhan yg memelihara, mengatur dan menjamin seisi alam. 137

Ibnu Abbas ra.berkata : Rasulullah saw. telah bersabda: Allah telah bersabda : Kesombongan itu pakaianKu (selendangKu) dan kebesaran itu sebagai sarungKu, maka siapa akan bersaingan dengan Aku dalam salah satu sifat itu, Aku lemparkan mereka kedalam neraka.Memang sebaik - baiknya hamba ialah yg mengakui dan menyadari sifat -sifat hamba, dan sejahat - jahat hamba ialah yg tidak menyadari kehambaan dirinya, bahkan merasa seolah - olah memiliki kekuatan/kekuasaan, kemulyaan yg semata - mata hak Tuhan dan sifat - sifat utama bagi Allah ta'ala. jika seorang hamba menginginkan semua itu dapat dengan menyandarkan diri kepada Tuhan Allah yg memiliki semua itu.Rasulullah saw. telah bersabda: tiada seorang pun yg lebih cemburu dari pada Allah karena itu Allah mengharamkan segala perbuatan yg keji. Dan karena itu pula Allah takkan mengampunkan orang yg menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. karena itu pula sifat - sifat kesempurnaan Allah, tidak boleh dikurangi walau sedikitpun.

قال المصنف رحمه الله تعالی: كيف تحرق لك العوائدوأنت لم تحرق من نفسك العوائد. ١٣٨

Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yg luar biasa, padahal engkau sendiri tidak merubah dirimu dari kebiasaannya.138Kharqul awaa'id : Ialah kekeramatan, kejadian - kejadian yg luar biasa seperti berjalan di atas air, terlipatnya bumi sehingga dapat pergi ke ujung barat dan timur dalam selangkah kaki, dan makan dari seisi alam sekehendaknya, dan tidak ada doanya yg tertolak.Bagaimanakah kau akan dapat mencapai yg demikian itu, sesuatu yg menyalahi adat kebiasaan umum, padahal kau sendiri belum dapat mengekang hawa nafsu dan kehendakmu, padahal kau belum dapat melepaskan kehendakmu untuk menurut dan menyerah pada kehendak Allah. Dan kehendak Allah itu ialah yg teratur dalam ajaran tuntunan syari'at, baik yg tersebut dalam Qur'an atau hadist Rasulullah saw.Kekeramatan yg luar biasa itu tidak akan diberikan oleh Allah, kecuali oada orang yg melenyapkan kehendak sendiri, karena sangat puas kepada kehendak Allah dan pilihan-Nya.

قال المصنف رحمه الله تعالی: ماالشأن وجودالطلبأنماالشأن أن ترزق حسن الأدب. ١٣٩

Bukannya tujuan utama itu hanya sekedar minta (berdo'a), tetapi tujuan yg utama ialah jika kau mengetahui adab (tatakrama) terhadap Tuhanmu. 139

Yaitu menerima apa yg diberi oleh Tuhan tanpa merasa kurang atau kecil. sebagai kebiasaan tuan (majikan) mencukupi kebutuhan hambanya, demikian pula kewajiban seorang hamba menyerah saja kepada kebijaksanaan aturan Tuhannya.

قال المصنف رحمه الله تعالی: ماطلب لك شئ مثل الإضطرارولاأسرع بالمواهب إليك مثل الذلةوالإفتقار. ١٤٠

Tiada sesuatu yg dapat menyegarakan tercapainya permintaan hajatmu seperti keadaan terpaksa, dan tiada sesuatu yg dapat menyegerakan tibanya pemberian - pemberian kurnia Allah seperti merasa rendah diri dan sangat fakir miskin. 140

Allah berfirman:أمن يجيب المضطرإذادعاه =النمل: ٦٢ =

Siapakah yg dapat memperkenankan (menyambut) do'a orang yg terpaksa bila berdo'a minta padanya? (An-Naml 62).Orang mudh-thar (yg terpaksa) itu ialah yg merasa sudah tidak ada daya dan tidak ada kekuatan lain yg dapat menolongnya, baik dari luar atau dari dirinya sendiri, kecuali satu yaitu Allah semata-mata. orang demikianlah yg pasti segera tercapai hajat kebutuhannya, dan itulah yg bernama tauhid (meng-Esakan Allah). Hal orang ini bagaikan orang yg akan tenggelam di lautan, atau tersesat di hutan belukar yg seram sekali.

Allah berfirman:لقدنصركم الله ببدروأنتم أذلة

Sungguh Allah telah membantu kamu (memenangkan kamu) dalam perang Bedar, ketika kamu dalam keadaan hina dan rendah diri tidak berdaya.

Allah berfirman :إنماالصدقات للفقراء.......=التوبة : ٦٠ =

Sesungguhnya sedekah pemberian itu hanya untuk orang yg benar -benar fakir miskin. (Attaubah : 60).Ketika macam hal inilah yg paling cepat untuk menyampaikan atau mendatangkan kurnia pemberian Allah.Seorang yg terpaksa karena benar-benar telah merasa tidak ada lagi yg dapat menolong kepadanya, kecuali rahmat kurnia Allah, sebab ia sendiri telah begitu miskin dari segala apa yg dapat digunakan untuk memancing apa-apa dari Tuhan, maka hanya bergantung pada rahmat kurnia Tuhan semata-mata.Maka dengan demikian ia merasa rendah betul, sebab ia minta tetapi tanpa sesuatu yg diajukan untuk layaknya ia menerima pemberian itu.

Rasulullah saw. berabda :لاحول ولاقوةإلابالله كنز من كنوزالجنةTiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah semata-mata, kalimat ini suatu kekayaan dari kekayaan surga.Berarti orang yg mempergunakannya, maka ia bagaikan hidup dalam surga.Sebab ia merasa puas dengan jaminan Allah dan hikmat pemberian-Nya.والله اعلم بالصوابالفاتحة

Untuk mengetahui lebih jelasnya silahkan klik link berikut: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar