Rabu, 09 Desember 2015

doc.matas.572.HUKUM WANITA MENYEMBUNYIKAN AIB PADA SUAMINYA.



Ach Alfaroby
17 Agustus
aslamualaikum wr wb #merdeka mhn mf sblmya kpda pra gru danshbt2 yg sya muliakan ada titipn prtya‘an dri tmen sdsri siti bgni sy sdh prnhbrhbungn intim dgn seseorg stlh be2rpa thun ada yg glamar sya dan org it g tauklo sy sdh g prwan prtya‘anya adlh 1 apkh lbh baik sy jujur pda org it tntgstatusku ini?ataukh sy ntupi aib sya aja? 2 klo org itu brtya pda sya tntgkprwanan sy apkh wjib mgtakan yg sbnrya ataukh sy hrus tetp mrhsiakn aibku ini? 3 klo sy g jujur lalu stlh mlm prtma sy ktahuan klo sy g prawan lg apkh suamisy boleh mgemblikan sy dgn alsn ktdk prwanan sya? mhn pncrhanya kpd pra gru danshbat2 smua jka tdk kbrtn mhn dgn ta‘birnya sblmya sy hturkn byk2 trmkshwsslamualaikm wr wb merdeka


Jawaban:

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIMSetelah
kitamusyawahbersamamember MATAS dan paraasatidz walAsatidzah danDewan
TahkimMatasmempunyaibeberapa jawaban sebagaiberikut,Diantaranya :

Di jawab oleh AchmadSultoni

Untuk Jawaban yg no 1. dan 2.

Assalamu’alaikum wr. wb Penanya yang budiman, semogaselalu dirahmati Allah swt. Aib itu adalah sesuatu yang memalukan, dan sudahsemestinya ditutupi. Dalam hadits Nabi saw yang sering kita dengar adalah,barang siapa yangmenutupi aib saudaranya sesama muslim maka akan Allah tutupi aibnya kelah padahari kiamat. Namun bagaimana dengan aib sendiri, seperti ketidakprawananseorang perempuan yang disebabkan melakukan hubungan badan dengan kekasihnya,kemudian putus hubungan dengannya. Lalu, ada laki-laki lain yang mencintai siperempuan tersebut dan siap menikahinya. Apakah si perempuan itu sebaiknyamenceritakan aibnya apa tidak. Dalam  kitabI’anah ath-Thalibib terdapat keterangan yang menyatakan bahwa orang yang zinadan orang yang melakukan kemaksiatan disunnahkan untuk menutupi perbuatannya.
Alasan yang dikemukakan adalah terdapat haditsyang menyatakan bahwa barang siapa yang melakukan suatu perbuatan yang kejimaka hendaknya ia menutupinya dengan tutup Allah swt.

 وَاعْلَمْأَنَّهُ يُسَنُّ لِلزَّانِي وَلِكُلِّ مَنِ ارْتَكَبَ مَعْصِيِّةً أَنْ يَسْتُرَعَلَى نَفْسِهِ لِخَبَرِ مَنْ أَتَى مِنْ هَذِهِ الْقَاذُورَاتِ شَيْئًافَلْيَسْتَتِرْ بِسِتْرِ اللهِ تَعَالَى

 “Ketahuilah bahwa disunnahkanbagi pelaku zina dan setiap orang melakukan kemaksiatan untuk menutupinyadirinya karena ada hadits yang menyatakan, ‘Barang siapa yang melakukan satuperbuatan keji maka hendaknya ia menutupi dengan tutup Allah swt”. (Abu BakrIbn as-Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I’anah ath-Thalibin, Bairut-Daral-Fikr, tt, juz, 4, h. 147) Bahkan menurut penulis kitab at-Tamhid yaitu IbnuAbd al-Barr, salah seorang ulama kenamaan dari madzhab maliki menyatakan bahwaketika seorang muslim melakukan perbuatan keji (fahisyah) wajib baginyamenutupi dirinya, begitu juga wajib menutupi orang lain. Dalam pandangan IbnuAbd al-Barr perintah untuk menutupi perbuatan keji dipahami sebagai perintahwajib, bukan sunnah seperti pandangan penulis kitab I’anah ath-Thalibin.Demikian ini sebagaimana dikemukakan Muhammad bin Yusuf bin Abi al-Qasimal-Abdari penulis kitab at-Taj wa al-Iklil li Mukhtashar Khalil

. قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :مَنْ أَصَابَ مِنْ مِثْلِ هَذِهِ الْقَاذُورَاتِ شَيْئًا فَلْيَسْتَتِرْ بِسِتْرِاللَّهِ قَالَ فِي التَّمْهِيدِ : فِي هَذَا الْحَدِيثِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّالسِّتْرَ وَاجِبٌ عَلَى الْمُسْلِمِ فِي خَاصَّةِ نَفْسِهِ إذَا أَتَى فَاحِشَةً، وَوَاجِبُ ذَلِكَ أَيْضًا فِي غَيْرِهِ


“Rasulullah saw bersabda, ‘Barang siapa yang melakukan sesuatu dariyang semisal perbuatan yang keji, maka hendaknya ia menutupinya dengan tutupAllah. Dalam kitab at-Tamhid, Ibnu Abd al-Barr berkata, bahwa dalam hadits initerdapat petunjuk yang menunjukkan bahwa ketika seorang muslim melakukanperbuatan yang keji wajib baginya menutupinya, dan begitu juga menutupi oranglain” (Muhammad bin Yusuf bin Abi al-Qasim al-Abdari, at-Taj wa al-Iklil liMukhtashar Khalil, Bairut-Dar al-Fikr, 1398 H, juz, 6, h. 166) Dengan mengacupada penjelasan di atas, maka sebaiknya si perempuan tersebut tidakmenceritakan aibnya sendiri kepada calon suaminya. Bahkan menurut pendapat IbnuAbd al-Barr menyatakan wajib menutupinya. Demikian jawaban yang dapat kamikemukakan. Semoga bisa menjadi solusi yang baik atas persoalan yang ada. Setiaporang mempunyai masa lalu. Berusahalah sebisa mungkin untuk menutupi aib kitadan orang lain, segera bertaubat, dan perbanyak istighfar. Wallahul muwaffiqila aqwamith thariq, Wassalamu’alaikum wr. Wb
sumber http://m.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,59-id...


Di jawab oleh :Atama Paya

الافة الثانية عشر افشاءالسر وهو منهي عنه لما فيه من الايذاء والتهاون بحق المعارف والاصدقاء.
احياء علوم الدين ٣/ ١٣٢
# Membuka rahasiaadalah dilarang,karena hal tersebut menyakitkan serta memandang hina haknyateman.

ويسن للمقر بالزنا الرجوع عنه بل يسن عدم الاقرار من اول الامر سترا على نفسهويتوب بينه وبين الله.
الباجوري ١/ ٤
Disunahkan bagi orang yang menetapkan bagina berzina yaitumencabut pengakuannya, bahkan di sunahkan tidak terjadi pengakuan,karena haltersebut termasuk awal dari menutupi Aib pada dirinya dan bertobat Kepada AllahTa'ala.
·        


Di jawab oleh :GuzZein

ketidak perawanan tdk masuk dlm aib yg bsmenetapkan khiyar aib,
tp kalo dlm akad ijab qobul ada pensyaratan harus perawan maka bisa masukkhiyar syarat.
(fathul muin hamisy ianatutholibin juz 3 hal 338 cet thoha putra).


الأم ج ٥ ص ١٢-١٣

أَخْبَرْنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ هَارُونَ بْنِ رِئَابٍ عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ قَالَ «أَتَى رَجُلٌ إلَى رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إنَّ لِيامْرَأَةً لَا تَرُدُّ يَدَ لَامِسٍ فَقَالَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ - فَطَلِّقْهَا قَالَ إنِّي أُحِبُّهَا قَالَ فَأَمْسِكْهَا إذًا»وَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ الْمُشْرِكَاتِ مِنْ أَهْلِ الْأَوْثَانِ عَلَىالْمُؤْمِنِينَ الزُّنَاةِ وَغَيْرِ الزُّنَاةِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَزِيدَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلًا تَزَوَّجَامْرَأَةً وَلَهَا ابْنَةٌ مِنْ غَيْرِهِ وَلَهُ ابْنٌ مِنْ غَيْرِهَا فَفَجَرَالْغُلَامُ بِالْجَارِيَةِ فَظَهَرَ بِهَا حَمْلٌ فَلَمَّا قَدِمَ عُمَرُ مَكَّةَرُفِعَ ذَلِكَ إلَيْهِ فَسَأَلَهَا فَاعْتَرَفَا فَجَلَدَهُمَا عُمَرُ الْحَدَّوَحَرَصَ أَنْ يَجْمَعَ بَيْنَهُمَا فَأَبَى الْغُلَامُ.

(قَالَ الشَّافِعِيُّ) : فَالِاخْتِيَارُ لِلرَّجُلِ أَنْ لَا يَنْكِحَ زَانِيَةًوَلِلْمَرْأَةِ أَنْ لَا تَنْكِحَ زَانِيًا فَإِنْ فَعَلَا فَلَيْسَ ذَلِكَبِحَرَامٍ عَلَى وَاحِدٍ مِنْهُمَا لَيْسَتْ مَعْصِيَةُ وَاحِدٍ مِنْهُمَا فِينَفْسِهِ تُحَرِّمُ عَلَيْهِ الْحَلَالَ إذَا أَتَاهُ قَالَ وَكَذَلِكَ لَوْنَكَحَ امْرَأَةً لَمْ يَعْلَمْ أَنَّهَا زَنَتْ فَعَلِمَ قَبْلَ دُخُولِهَاعَلَيْهِ أَنَّهَا زَنَتْ قَبْلَ نِكَاحِهِ أَوْ بَعْدَهُ لَمْ تَحْرُمْ عَلَيْهِوَلَمْ يَكُنْ لَهُ أَخْذُ صَدَاقِهِ مِنْهَا وَلَا فَسْخُ نِكَاحِهَا وَكَانَلَهُ إنْ شَاءَ أَنْ يُمْسِكَ وَإِنْ شَاءَ أَنْ يُطَلِّقَ وَكَذَلِكَ إنْ كَانَهُوَ الَّذِي وَجَدَتْهُ قَدْ زَنَى قَبْلَ أَنْ يَنْكِحَهَا أَوْ بَعْدَمَانَكَحَهَا قَبْلَ الدُّخُولِ أَوْ بَعْدَهُ فَلَا خِيَارَ لَهَا فِي فِرَاقِهِوَهِيَ زَوْجَتُهُ بِحَالِهَا وَلَا تَحْرُمُ عَلَيْهِ وَسَوَاءٌ حُدَّ الزَّانِيمِنْهُمَا أَوْ لَمْ يُحَدَّ أَوْ قَامَتْ عَلَيْهِ بَيِّنَةٌ أَوْ اعْتَرَفَ لَايُحَرِّمُ زِنَا وَاحِدٍ مِنْهُمَا وَلَا زِنَاهُمَا وَلَا مَعْصِيَةٌ مِنْالْمَعَاصِي الْحَلَالَ إلَّا أَنْ يَخْتَلِفَ دِينَاهُمَا بِشِرْكٍ وَإِيمَانٍ.


 jikaseorang lelaki menikahi perempuan yg tdk diketahui bahwa dia telah zina,
kemudianlelaki tsb mengetahui bahwa istrinya pernah zina,
haltsb diketahuinya sebelum di dukhul bahwa istrinya telah melakukan zina sebelummenikah denganya,
atauhal tsb diketahui setelah istrinya di dukhul (sebagaimana dalam kasus padastts) ,
makaperempuan tsb tdk haram bagi suaminya dan bagi suami tdk bisa mengambilmaskawin darinya,
danjuga tdk rusak nikahnya.
Bagilelaki tsb jika mau maka bisa mempertahankan pernikahannya dan jika mau bolehjuga mentalaknya.(al umm Juz 5 hal 12)

Denganini paramusyawirin bersama dewan Tahkim MATASMenyimpulkan berdasarkanuraiandi atas sebagai berikut :
Jawaban
1dn 2 Istri wajib menyembunyikan aibnya
Sedangkan
no.3 Bagi suami tesebut jika mau maka bisamempertahankan pernikahannya dan jika mau boleh juga mentalaknya tapi
ketidak perawanan tdk masuk dlm aib yg bs menetapkan khiyar aib,
tp kalo dlm akad ijab qobul ada pensyaratan harus perawan maka bisa masukkhiyar syarat.

=================================

DEMIKIANYANG DAPAT KAMISIMPULKAN SEBELUM DANSESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KE KHILAFAN DANKESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAM

MUSYAWWIRIN:

MemberGroupMajlisTa'lim Assalafiyah(MATAS)

PENELITI:
(1).Ustadz Guz Zein
(2).Ustadz Lutfi Jaya
(3).Ustadz Jubir Matas
(4).Ustadz Atama Paya
(5).Ustadz TahkimMatas
(6).Ustadz Addul musryd
(7).Ustadz Achmad Sultoni
(8).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(9).Ustadzah  Naila Mazaya Maya

EDITOR: Ustadz Achmad sultoni
Kolommusawwirin :
https://www.facebook.com/groups/297908517036791/permalink/519606411533666/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar