Oleh Lutfi Jaya pada 18 April 2015 pukul 0:36
Disusun oleh ustad Sultoni Arobbi
7 jam
Maila Bios
#assalamualaikum warohmatullah #asatidz yg sy hormati sy mau bertanya, yg sy dengar #petis it najis,mksdx blh dmkan tp g bleh ekebeh asholat,jd jk ad tersentuh k pkaian mka sholatx g sah. Pertanyaan sy: 1.bnar tdk hukum it? 2.jk bnar, bgmn jk petisx sdh bercampur dg air dan garm n cabe(misal:ktk arojek).msh najiskah?atu jk ad trsentuh k bju bumbu yg sdh ad campuranx it msh tetap tdk sahkah sholat? #mkc_mhon jwbx kl bs dsertai dalilx
Jawaban :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum baju terkena petis yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Maila Bios
Sebelumnya kita perinci dulu bahan dasar dari petis itu’seprtinya terbuat dari ikan, jika ikan nya kecil dan ikan besar yg tidk di buang dulu kotorannya maka kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab oleh Al-ustad : Sultoni arobby
Kalau ikannya terbilang kecil maka tidak apa-apa. Tapi kalau ikannya tergolong besar maka kotorannyawajib dibuang. Ukuran besar atau kecil adalah kembali kepada 'urf (penilaianumum di masyarakat). Kotoran ikan adalah najis dan wajib dibuang. Tapi dimaafkan,JIKA SULIT MEMBUANGNYyakni pada ikan-ikan kecil. Ta'bir: "Ghoyah At-Talkhiish" Hamisy Bughyah halaman 254
7 jam
Maila Bios
#assalamualaikum warohmatullah #asatidz yg sy hormati sy mau bertanya, yg sy dengar #petis it najis,mksdx blh dmkan tp g bleh ekebeh asholat,jd jk ad tersentuh k pkaian mka sholatx g sah. Pertanyaan sy: 1.bnar tdk hukum it? 2.jk bnar, bgmn jk petisx sdh bercampur dg air dan garm n cabe(misal:ktk arojek).msh najiskah?atu jk ad trsentuh k bju bumbu yg sdh ad campuranx it msh tetap tdk sahkah sholat? #mkc_mhon jwbx kl bs dsertai dalilx
Jawaban :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum baju terkena petis yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Maila Bios
Sebelumnya kita perinci dulu bahan dasar dari petis itu’seprtinya terbuat dari ikan, jika ikan nya kecil dan ikan besar yg tidk di buang dulu kotorannya maka kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab oleh Al-ustad : Sultoni arobby
Kalau ikannya terbilang kecil maka tidak apa-apa. Tapi kalau ikannya tergolong besar maka kotorannyawajib dibuang. Ukuran besar atau kecil adalah kembali kepada 'urf (penilaianumum di masyarakat). Kotoran ikan adalah najis dan wajib dibuang. Tapi dimaafkan,JIKA SULIT MEMBUANGNYyakni pada ikan-ikan kecil. Ta'bir: "Ghoyah At-Talkhiish" Hamisy Bughyah halaman 254
(مسألة): روث السمك نجس، ويجوز أكل صغاره قبل شقّ جوفه، ويعفى عن روث تعسر تنقيته وإخراجه، لكن يكره كما في الروضة، ويؤخذ منه أنه لا يجوز أكل كباره قبل إخراج روثه لعدم المشقة في ذلك
(Masalah) Kotoran ikan adalah najis. Boleh memakan ikan-ikan kecil sebelum ikan tersebut dibersihkan dari kotorannya, dan dimaafkan bagi kotoran yang sulit dibersihkan dan dikeluarkan, tetapi makruh (memakannya) sebagaimana disebutkandalam kitab Ar-Raudhah. Dari itulah dapat diambil kesimpulanbahwa ikan-ikan besar tidka boleh dimakan sebelum dikeluarkan kotorannya, karena tidak adanya kesulitan untuk melakukan itu."Ikan yg kotorannyatidak dibuang. Tidak boleh dikonsumsi, karena 'ainun najasah (kotorannya) masih melekat.
وَلَا يَحِلُّ أَكْلُ سَمَكِ مِلْحٍ وَلَمْ يُنْزَعْ مَا فِيْ جَوْفِهِ لِأَنَّهُ فِي أَكْلِ السَّمَكَةِ كُلِّهَا مَعَ مَا فِيْ جَوْفِهَا مِنَ النَّجَاسَةِ (الفتاوى الكبرى الفقهية باب المسابقة والمناضلة )
Tidaklah halal memakan hewan laut yang tidak dibuang isi perutnya karena itu berarti memakan ikan bersama najis yang ada di dalam perutnya
Di jawab oleh al-Ustad :Lutfi Jaya Dalam kitab Fathul Mu'in dijelaskan
و نقل فى الجواهر عن الاصحاب لا يجوز اكل سمك ملح و لم ينزع ما فى جوفه اى من المستقذرات. وظاهره لا فرق بين كبيره و صغيره، و لكن ذكر الشيخان جواز اكل الصغير مع ما في جوفه لعسر تنقية ما فيه
فتح المعين ١٢
tidak boleh memakan ikan asin yg tidak dikeluarkan isi perutnya baik ikan itu kecil atau pun besar,namun ada yg berpendapat bahwa boleh mengkonsumsi ikan kecil beserta isi perutnya lantarn sulitnya membersihkannya.
Di jawab oleh Al Ustad: Imam Al Bukhori Al Majmu’, Juz : 2 Hal :
550 ﻗﺪ ﺳﺒﻖ ﺃﻥ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ ﺃﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻻﺭﻭﺍﺙ ﻭﺍﻟﺪﺭﻕ ﻭﺍﻟﺒﻮﻝ ﻧﺠﺴﺔ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﺳﻮﺍﺀ ﺍﻟﻤﺄﻛﻮﻝ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻄﻴﺮ ﻭﻛﺬﺍ ﺭﻭﺙ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﻭﺍﻟﺠﺮﺍﺩ ﻭﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻧﻔﺲ ﺳﺎﺋﻠﺔ ﻛﺎﻟﺬﺑﺎﺏ ﻓﺮﻭﺛﻬﺎ ﻭﺑﻮﻟﻬﺎ ﻧﺠﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻭﺑﻪ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﻌﺮﺍﻗﻴﻮﻥ ﻭﺟﻤﺎﻋﺎﺕ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺮﺍﺳﺎﻧﻴﻴﻦ ﻭﺣﻜﻰ ﺍﻟﺨﺮﺍﺳﺎﻧﻴﻮﻥ ﻭﺟﻬﺎ ﺿﻌﻴﻔﺎ ﻓﻲ ﻃﻬﺎﺭﺓ ﺭﻭﺙ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﻭﺍﻟﺠﺮﺍﺩ ﻭﻣﺎ ﻻ ﻧﻔﺲ ﻟﻪ ﺳﺎﺋﻞ
Al Bayan, Juz : 4 hal : 525
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻮ ﺣﺎﻣﺪ: ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﺍﻟﻬﺎﺯﻱ: ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﺍﻟﺼﻐﺎﺭ، ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﻠﻰ ﺑﺒﻐﺪﺍﺩ ﻭﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﺎ ﻓﻲ ﺟﻮﻓﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﻴﻊ .. ﻓﻼ ﻳﺤﻞ ﺃﻛﻠﻪ ﻭﺭﺟﻴﻌﻪ ﻓﻴﻪ؛ ﻷﻥ ﺭﺟﻴﻌﻪ ﻧﺠﺲ، ﻓﻼ ﻳﺤﻞ ﺃﻛﻠﻪ . ﻓﻌﻨﺪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﻣﺪ : ﺭﻭﺙ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﻧﺠﺲ ﻭﺟﻬﺎ ﻭﺍﺣﺪﺍ، ﻭﻓﻲ ﺩﻣﻪ ﻭﺟﻬﺎﻥ . ﻭﺃﻣﺎ ﺻﺎﺣﺐ " ﺍﻹﺑﺎﻧﺔ :" ﻓﻘﺎﻝ: ﻓﻲ ﺭﻭﺙ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﻭﺟﻬﺎﻥ، ﻛﺪﻣﻪ، ﺃﺻﺤﻬﻤﺎ : ﺃﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﻨﺠﺲ . ﻓﻌﻠﻰ ﻫﺬﺍ : ﻳﺤﻞ ﺃﻛﻠﻪ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺨﺮﺝ
Al Wasith, Juz : 1, Hal : 154 ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺭﻭﺙ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﻭﺍﻟﺠﺮﺍﺩ ﻭﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻧﻔﺲ ﺳﺎﺋﻠﺔ ﻓﻔﻴﻪ ﻭﺟﻬﺎﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻧﺠﺲ ﻃﺮﺩﺍ ﻟﻠﻘﻴﺎﺱ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺃﻧﻪ ﻃﺎﻫﺮ ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺣﻜﻢ ﺑﻄﻬﺎﺭﺓ ﻣﻴﺘﺘﻬﻤﺎ ﻓﻜﺄﻧﻬﻤﺎ ﻓﻰ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻨﺒﺎﺕ ﻭﻫﺬﻩ ﺭﻃﻮﺑﺎﺕ ﻓﻰ ﺑﺎﻃﻨﻬﺎ
Fathul Jawad, Hal : 44
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺒﻨﺪﻧﻴﺠﻲ : ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﺎ ﺣﺎﻣﺪ ﻋﻦ ﺳﻤﻚ ﻳﻘﻠﻰ ﻭﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺙ ﻫﻞ ﻳﺆﻛﻞ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﻫﻮ ﻃﺎﻫﺮ ﺍﻩ . ﻭﻓﻰ ﺗﻌﻠﻴﻖ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺃﺑﻰ ﺍﻃﻴﺐ : ﺍﻧﻪ ﻟﻮ ﻗﻠﻰ ﺳﻤﻜﺎ ﻭﻓﻰ ﺑﻄﻨﻪ ﺍﻟﺮﻭﺙ ﺗﻨﺠﺲ ﺍﻟﺰﻳﺖ ﺑﻤﺎ ﻓﻰ ﺑﻄﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻭﺙ ﻭﺗﻨﺠﺲ ﺍﻟﺴﻤﻚ ﺍﻩ . ﻭﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻷﻭﻝ
Intinya
klo petis tersebut terbuat dari ikan yg sudah di bersihkan kotorannya maka hukumnya suci secara mutlak (dimakan, dibawa sholat dll)
jika terbuat dari ikan yg belum dibersihkan kotorannya maka mengenai kotoran ikan trsebut ulamak khilaf 1- ada yg mengatakan najis jadi hukum petisnyapun adalah haram dikonsumsi dan tidak sah di bawa sholat
2- sebagian ulamak mengatakan kotoran ikan adalah suci maka hukum hukumnya petispun suci secara mutlak boleh memakannya dan sah di bawa sholat.
========================================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :
Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolom musawwirin
https://m.facebook.com/groups/297908517036791?view=permalink&id=459121214248853&_rdr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar