Abdul Ghofur Masykur
21 April pukul 7:24 •
Assalamu'alaikum pertanyaan titipan via SMS Apa ada penjelasan tentang cirri has perkara yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan mubrom. Dan apa saja yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan qodho' mubrom sekian semoga dapat dipahami terimakasih atas bantuan penjelasan dan bagi ilmunya.
Jawaban :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa tentang cirri has perkara yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan mubrom. Dan apa saja yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan qodho' mubrom yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Abdul Ghofur Masykur Adalah berkesimpulan sebagai berikut :
Di jawab oleh:Al-Ustad Sultoni Arobbi .
Pertama: Qadlâ Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqâwah), dan mati dalam keadaan beriman (as-Sa’âdah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah. Seorang yang telah ditentukanoleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah berubah. Sebaliknya, seorang yang telah ditentukanoleh Allah baginya mati dalam keadaan kufur maka pasti itulah pula yang akan terjadi pada dirinya, tidak ada siapapun, dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat merubahnya.
Allah berfirman:
يُضِلّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِيْمَنْ يَشَاء (النحل: 93)
“Allah menyesatkan terhadap orang yang Dia kehendaki,dan memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki”. (QS. an-Nahl: 93).
Kedua: Qadlâ Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan kesehatan,dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersillaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan mendapatkan kesehatan.Inilah yang dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada pada lebaran-lembaran para Malaikat.
Di jawab oleh: Al Ustad @Lutfi Jaya
Takdir Muallaq Takdir yang bergantung pada ikhtiar seseorang atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia merupakan pengertian dari takdir muallaq. Dalam syarah kitab hadist Arba’in Nawawi dijelaskan bahwa takdir muallaq merupakan takdir yang tergantung yang dikelompokkan menjadi dua macam takdir;
1) Takdir Dalam Lauhul Mahfuzd Takdir yang ada dalam lauhul mahfuzd. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi :
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ “
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan di sisiNYa lah Ummul Kitab (lauhul mahfuzd).
2) Takdir yang Diikuti Sebab Akibat Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu DAN HAL- HAL yang telah ditentukan. Gambarannya: “Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..” Maksudnya bahwa takdir itu atas kehendak Allah SWT namun penyebab adanya takdir itu bisa dirubah dengan perbuatan-perbuatan kita, seperti contoh dengan do’a dan usaha. Nabi Muhammad SAW bersabda :
انالد عأ والبلأ بين السمأ والأرض يقتتلا ن ويد فع الد عأ البلأ قبل ان ينز ل
“sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.” Hadist diatas menjelaskan persoalan adanya sebab dan akibat yaitu sebab do’a maka tidak timbul bencana, tetapi hadist tersebut bisa diterapkan dalam contoh yang lain, missal dengan belajar maka pintar, dengan bekerja maka mendapat penghasilan, dll. Firman Allah SWT juga menjelaskan dalam surat Al Jaastsiyah; 15
سُوۡرَةُ الجَاثیَة مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡہَاۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ (١٥)
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (15)
Takdir Mubrom Takdir mubrom yaitu takdir yang tidak dapat untuk dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan manusia tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya. Dalam syarah kitab Hadist Arba’in Nawawi dijelaskan bahwa takdir mubrom (tetap) dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
1) Takdir Dalam Ilmu Allah SWT Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا
“tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah ta’ala bahwa dia adalah orang celaka)”
2) Takdir Dalam Kandungan Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki,umur,pekerjaan,kecelakaan dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk dalam takdir yang tidak dapat dirubah sesuai kelanjutan dari hadist diatas. Takdir ini termasuk takdir dari Ilmu Allah SWT yang telah digariskan dalam tubuh sang jabang bayi. Sesuai hadist Nabi Muhammad SAW,berbunyi :
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643
========================================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :
Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolom muaawwirin :
https://m.facebook.com/groups/297908517036791?view=permalink&id=462307787263529&refid=18&_ft_
Link asal :
https://m.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas-255-penjesan-tentang-qodho-muallaq-dan-mubrom/467339076760400/?refid=18
21 April pukul 7:24 •
Assalamu'alaikum pertanyaan titipan via SMS Apa ada penjelasan tentang cirri has perkara yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan mubrom. Dan apa saja yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan qodho' mubrom sekian semoga dapat dipahami terimakasih atas bantuan penjelasan dan bagi ilmunya.
Jawaban :
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa tentang cirri has perkara yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan mubrom. Dan apa saja yang masuk dalam qodho' mu'allaq dan qodho' mubrom yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Abdul Ghofur Masykur Adalah berkesimpulan sebagai berikut :
Di jawab oleh:Al-Ustad Sultoni Arobbi .
Pertama: Qadlâ Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqâwah), dan mati dalam keadaan beriman (as-Sa’âdah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah. Seorang yang telah ditentukanoleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah berubah. Sebaliknya, seorang yang telah ditentukanoleh Allah baginya mati dalam keadaan kufur maka pasti itulah pula yang akan terjadi pada dirinya, tidak ada siapapun, dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat merubahnya.
Allah berfirman:
يُضِلّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِيْمَنْ يَشَاء (النحل: 93)
“Allah menyesatkan terhadap orang yang Dia kehendaki,dan memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki”. (QS. an-Nahl: 93).
Kedua: Qadlâ Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan kesehatan,dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersillaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan mendapatkan kesehatan.Inilah yang dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada pada lebaran-lembaran para Malaikat.
Di jawab oleh: Al Ustad @Lutfi Jaya
Takdir Muallaq Takdir yang bergantung pada ikhtiar seseorang atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia merupakan pengertian dari takdir muallaq. Dalam syarah kitab hadist Arba’in Nawawi dijelaskan bahwa takdir muallaq merupakan takdir yang tergantung yang dikelompokkan menjadi dua macam takdir;
1) Takdir Dalam Lauhul Mahfuzd Takdir yang ada dalam lauhul mahfuzd. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi :
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ “
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan di sisiNYa lah Ummul Kitab (lauhul mahfuzd).
2) Takdir yang Diikuti Sebab Akibat Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu DAN HAL- HAL yang telah ditentukan. Gambarannya: “Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..” Maksudnya bahwa takdir itu atas kehendak Allah SWT namun penyebab adanya takdir itu bisa dirubah dengan perbuatan-perbuatan kita, seperti contoh dengan do’a dan usaha. Nabi Muhammad SAW bersabda :
انالد عأ والبلأ بين السمأ والأرض يقتتلا ن ويد فع الد عأ البلأ قبل ان ينز ل
“sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.” Hadist diatas menjelaskan persoalan adanya sebab dan akibat yaitu sebab do’a maka tidak timbul bencana, tetapi hadist tersebut bisa diterapkan dalam contoh yang lain, missal dengan belajar maka pintar, dengan bekerja maka mendapat penghasilan, dll. Firman Allah SWT juga menjelaskan dalam surat Al Jaastsiyah; 15
سُوۡرَةُ الجَاثیَة مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡہَاۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ (١٥)
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (15)
Takdir Mubrom Takdir mubrom yaitu takdir yang tidak dapat untuk dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan manusia tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya. Dalam syarah kitab Hadist Arba’in Nawawi dijelaskan bahwa takdir mubrom (tetap) dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
1) Takdir Dalam Ilmu Allah SWT Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا
“tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah ta’ala bahwa dia adalah orang celaka)”
2) Takdir Dalam Kandungan Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki,umur,pekerjaan,kecelakaan dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk dalam takdir yang tidak dapat dirubah sesuai kelanjutan dari hadist diatas. Takdir ini termasuk takdir dari Ilmu Allah SWT yang telah digariskan dalam tubuh sang jabang bayi. Sesuai hadist Nabi Muhammad SAW,berbunyi :
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643
========================================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :
Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolom muaawwirin :
https://m.facebook.com/groups/297908517036791?view=permalink&id=462307787263529&refid=18&_ft_
Link asal :
https://m.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas-255-penjesan-tentang-qodho-muallaq-dan-mubrom/467339076760400/?refid=18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar