Rabu, 21 Oktober 2015

doc.matas. 137. HUKUM MELUPAKAN HAFALAN AL-QUR'AN


 HUKUM MELUPAKAN HAFALAN AL-QUR'AN


Ismy Al May Syaroh
15 jam
Asslmulaikum.....Maaf sblmx sya mwu brtx pda ustad ataupun ustadzah di grup nee gmn hkmx orang prnh hafal al qur,an trus lupa lagie mohon jwbanx trmaksih

jawaban :

Tahkim Matas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, Sesuai dengan jawaban para asatidz bahwa melupakan dari hafalan al-quran itu hukum dasarnya adalah dosa besar kecuali lupanya karena ada halangan syar'ei sehingga menjadikan lupa terhadap hafalannya, oleh karena itu marilah kita simak keterangan berikut ada beberapa hadis yang menerangkan bahwa orang yang melupakan ayat al-Qur’an yang telah dihafal, kelak di hari kiamat akan mendapatkan siksa. Contoh dari berberapa hadis tersebut seperti sebuah hadis yang penulis kutip dari sunan Abu Dawud yang redaksidnya adalah:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ، عَنْ عِيسَى بْنِ فَائِدٍ، عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنَ امْرِئٍ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، ثُمَّ يَنْسَاهُ، إِلَّا لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَجْذَمَ

‘Telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Muhammad ibn al-‘Ala’ dari Ibn Idris dari Yazid ibn Abi Yazid dari ‘Isa ibn Faid dari Sa’ad ibn ‘Ubadah berkata: Rasullah SAW bersabda: barang siapa membaca (menghafal) al-Qur’an kemudian melupakannya, maka ia akan bertemu dengan Allah pada hari kiamat dalam keadaan terserang penyakit kusta’.[1]

Ada pula sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudhi yang redaksinya penulis ambil dari jalan Turmudhi:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الوَهَّابِ بْنُ الحَكَمِ الوَرَّاقُ البَغْدَادِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ المَجِيدِ بْنُ عَبْدِ العَزِيزِ، عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ المُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عُرِضَتْ عَلَيَّ أُجُورُ أُمَّتِي حَتَّى القَذَاةُ يُخْرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ المَسْجِدِ، وَعُرِضَتْ عَلَيَّ ذُنُوبُ أُمَّتِي، فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا أَعْظَمَ مِنْ سُورَةٍ مِنَ القُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا

‘Imam Turmudhi telah meriwayatkan dari ‘Abdul Wahhab ibn al-Hakam al-Warraq al-Bagdadi dari ‘Abdul Majid ibn ‘Abdul ‘Aziz dari Ibn Juraij dari al-Mutallib ibn ‘Abdullah ibn Hanthab dari Anas ibn Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: telah diperlihatkan kepadaku semua pahala umatku, hingga pahala orang yang membuang kotoran dari masjid. Dan diperlihatkan pula dosa-dosa umatku, maka aku tidak melihat dosa yang paling besar melebihi sebuah surat dari Al-Qur’an atau ayat Al-Qur’an yang diberikan kepada seseorang lalu dilupakannya’.

Dari dua hadis di atas terdapat keterangan bahwa orang yang melupakan ayat al-Qur’an akan mendapatkan siksa berupa terkena penyakit kusta (menurut hadis pertama) dan dianggap melakukan dosa yang paling besar (menurut hadis ke dua). Sehingga dari sini menjadi jelas bahwa orang-orang yang mengabaikan al-Qur’an dengan tidak menjaganya dan melupakannya sangat dibenci oleh agama.

Namun demikian, kita sebagai manusia tidak bisa lepas dari beberapa sifat dasar manusia yang salah satunya adalah sifat lupa, bahkan kita sering mendengar sebuah wacana bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Nabi Muhammad pun juga mengalami hal tersebut. Meskipun seorang utusan Allah, tetapi beliau juga tidak lepas dari sifat lupa. Sejarah mencatat bahwa beliau juga pernah mengalami lupa akan beberapa ayat al-Qur’an. Hal ini dapat kita lihat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim yang redaksi hadisnya penulis ambil dari Bukhari:

حَدَّثَنَا رَبِيعُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَقْرَأُ فِي المَسْجِدِ، فَقَالَ: «يَرْحَمُهُ اللَّهُ لَقَدْ أَذْكَرَنِي كَذَا وَكَذَا، آيَةً مِنْ سُورَةِ كَذَا» حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ مَيْمُونٍ، حَدَّثَنَا عِيسَى، عَنْ هِشَامٍ، وَقَالَ: أَسْقَطْتُهُنَّ مِنْ سُورَةِ كَذَا
 حَدَّثَنَا رَبِيعُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَقْرَأُ فِي المَسْجِدِ، فَقَالَ: «يَرْحَمُهُ اللَّهُ لَقَدْ أَذْكَرَنِي كَذَا وَكَذَا، آيَةً مِنْ سُورَةِ كَذَا» حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ مَيْمُونٍ، حَدَّثَنَا عِيسَى، عَنْ هِشَامٍ، وَقَالَ: أَسْقَطْتُهُنَّ مِنْ سُورَةِ كَذَا

‘Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Rabi’ ibn Yahya dari Zaidah dari Hisyam dari ‘Urwah dari Aisya r.a berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar seseorang yang membaca al-Qur`an di masjid, lalu beliau bersabda:“semoga Allah merahmatinya. Sungguh ia telah mengingatkanku ini dan ini, yaitu ayat dari surat ini.” Dan dalam riwayat lain dari jalur Muhammad ibn ‘Ubaid ibn Maymun dan ‘Isa dari Hisyam dengan lafad: “Aku menjatuhkannya dari surat ini’.

Dari pemaparan di atas dapat diklasifikasikan bahwa ada dua golongan yang hadis ‘kelihatannya’ bertentangan. Hadis golongan pertama adalah larangan dari Rasulullah untuk melupakan ayat al-Qur’an, sedangkan hadis golongan kedua adalah hadis yang menerangkan bahwa Rasulullah sendiri ternyata pernah lupa akan ayat-ayat al-Qur’an. Menilik ke dalam derajat hadis golongan pertama, hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dihukumi dengan hadis dhoif (lemah) karena dalam rawinya terdapat satu orang yang dihukumi lemah, yaitu Ibn IdrisAdapun golongan hadis yang kedua, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari adalah hadis shahih karena semua rawi dalam hadis tersebut terbebas dari cacat-cacat yang menyebabkan ditolaknya sebuah hadis. Hadis ini pun diriwayatkan pula oleh imam Muslim yang notabene imam Bukhari dan Muslim memiliki derajat yang lebih tinggi dalam urutan kitab hadis dari Abu Dawud dan Turmudhi. Maka dari itu DEWAN TAHKIM menyimpulkan bahwa lupa terhadap hafalan al-quran itu hukumnya tidak dosa kecuali karena lalai DEMIKIA WALLAHU A'LAM.


DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU

MUSYAWWIRIN :Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )


PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya


EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Link asal:https://m.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas-147-hukum-melupakan-hafalan-al-quran/357212437773065/?refid=18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar