Rabu, 21 Oktober 2015

doc.matas 192. HUKUM MENGUSAP SURBAN DIDALAM WUDUK

Ariefin Galau
18 jam
Azkum all,ane mau nax' am antum2 sekalian, bagaimanakah hukum.a mengusap surban dalam wudhu'? Tlong jlaskan+ dalii.a? Jawaban antum sy tggu!

---------------------------------------------------------
Jawaban:
Wa'alaikumussalam, Wr. Wb.
Mengenai hukum mengusap surban dalam wuduk setelah kita kaji dan musyawarahkan bersama para asatidz wal asatidzah juga semua member matas dewan tahkim matas mengambil kesimpulan bahwa hokum membasuh surban adalah sunnah, namun disini terjadi hilaf ulamak ada yg mengatakan cukup dengan hanya mengusap surban saja tdk usah mengusab sabagian dari kepala yg telah dijelaskan dalam hadis shoheh Bukhori sebagai berikut:

الاقتصار على مسح العمامة وحدها ، فعن عمرو بن أمية رضي الله عنه قال : (رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ عَلَى عِمَامَتِهِ وَخُفَّيْهِ) رواه البخاري (205) .

 Rosulullah hanya mengusab surban  dan desbutkan pula dalam kitab kasful Qona’ bahwa Imam Ahmad melakukan hadis tersebut.

  وقد عمل بهذه الأحاديث الإمام أحمد رحمه الله . وانظر : "كشاف القناع" (1/120)

Namum menurut Imam Assyafi’ei dijelaskan dalam kitab majmu’ bahwa mengusap sebagian dari kepala adalah wajib dan disempurnakan dengan mengusab surban atau kopiyah

فعند الشافعية : يجب مسح بعض الرأس ، ثم يستحب أن يكمل على العمامة .
قال النووي في "المجموع" (1/440) :

Dan didukung oleh para sahabat bahwa hokum mengusap surban adalah sunnah dan mengusap sebagian dari kepala adalah wajib dan sunnah meratakannya artinya tdk sah wuduknya tanpa mengusab sebagian dr kepala.

قال أصحابنا : إذا كان عليه عمامة ولم يُرِدْ نزعها لعذر ولغير عذر مسح الناصية كلها , ويستحب أن يتم المسح على العمامة ، سواء لبسها على طهارة أو حدث , ولو كان على رأسه قلنسوة ولم يرد نزعها فهي كالعمامة فيمسح بناصيته , ويستحب أن يتم المسح عليها .
فأجاز الشافعية المسح على العمامة والقلنسوة [تشبه الطاقية] ، بشرط أن يمسح جزءاً من الرأس ، وهذا مبني على أن الواجب عندهم في الوضوء هو مسح بعض الرأس ، ولا يجب مسح الرأس كله ، ولهذا ذكروا أن إكمال المسح على العمامة والقلنسوة مستحب ، فلو لم يمسح عليهما صح وضوؤه .

Demikian kesimpulan Dewan Tahkim matas semoga benar disisi Allah amin Alfatihah…..

REFERENSI :
1. Shoheh Bukhori hadis nmr 205  2. Kitab Kasful Qona’ juz 1 halaman 120
3. Kitab Majmu’ Juz 1 halaman 440


====================================

DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU

MUSYAWWIRIN :Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )


PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya


EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Link asal:
https://m.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas-202-hukum-mengusap-surban-didalam-wuduk/443083805852594/?refid=18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar